Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD. Hard disk drive atau lebih dikenal sebagai HDD telah ada selama beberapa dekade terakhir. HDD merupakan perangkat penyimpan data yang menggunakan serangkaian IC sebagai memori yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi. HDD sendiri diciptakan oleh IBM (International Business Machines) pada tahun 1956 untuk mendukung perangkat komputer yang mereka ciptakan. HDD pertama kala itu dinamai IBM 305 RAMAC yang digunakan untuk perhitungan akuntansi. HDD itu memiliki ukuran yang sangat besar (hampir setengah ruangan) dan seharga $50,000 serta memiliki kapasitas hanya 5 MB.

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
IBM 305 RAMAC

Pada saat itu, kelahiran HDD tersebut telah dianggap sebagai inovasi terbaru. Setelah itu, muncul Open Hard Disk atau dikenal dengan nama IBM 1311 yang diperkenalkan pada tanggal 11 oktober 1962. HDD ini mampu menyimpan 2 juta karakter pada disk pack yang diganti. Ketebalan HDD ini mencapai 4 inci, berat 4,5 kg, dan memiliki 6 disk yang berukuran 14 inci serta 10 permukaan yang dapat ditulis.

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
IBM 1311

Pada tahun 1973, IBM memulai program Winchester dengan piringan berputar yang terpasang permanen, Mekanisme loading menjadi masalahnya, demikian juga kedekatan nama HDD tersebut dengan nama sebuah senjata (Winchester), sehingga sempat diperdebatkan. Pada tahun 1979, HDD Winchester 8 inci resmi diperkenalkan. HDD ini masih sangat berat dan mahal harganya (sekitar 1000 euro/MB).

Pada tahun 1980, Seagate meluncurkan HDD 5.25 inci pertamanya ke pasaran yang bernama ST506. Harga HDD ini berkisar $1000. Di tahun 1989, Western Digital membuat standar IDE (Integrated Drive Electronics) untuk semua ukuran HDD. Perkembangan pesat HDD dimulai pada tahun 1997, ditandai dengan adanya Giant Magnet Resistance (GMR) yang ditemukan oleh Peter Gurnberg. Penemuan ini memiliki DTTA-35168 sehingga IBM dapat mengatasi batasan kapasitas HDD yaitu 10 GB.

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
Peter Gurnberg

Pada tahun 2001, Maxtor mengeluarkan HDD Maxtor VL40 32049h2 dengan kapasitas 20 GB. HDD ini termasuk berukuran besar di kala itu. Setelah itu di tahun 2004, Seagate meluncurkan HDD SATA pertama dengan Native Command Queing. Kapasitasnya sudah mencapai 120 GB. Dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya, kapasitas HDD telah meningkat hingga 6 kali lipat.

Perkembangan HDD terus melaju setelah Samsung memperkenalkan sebuah hybrid hard disk 2.5 inci pada tahun 2005. HDD ini menggunakan komponen mekanis magnetis dan NAND flash memory yang berfungsi sebagai buffer yang cepat. Tak mau kalah, Seagate meluncurkan Penperdicular Recording Momentus 5400.3, sebuah HDD berukuran 2.5 inci di tahun 2006. Kapasitasnya mencapai 160 GB karena menggunakan teknik vertical rebording. Puncaknya ada pada tahun 2007 kala Hitachi meluncurkan DeskStar 7K1000, HDD berkapasitas terabyte pertama ke pasaran, yaitu 1000GB atau 1 terabyte. Dibanding beberapa tahun sebelumnya, kapasitas HDD telah meningkat hampir 10 kali lipat.

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
DeskStar 7K1000

Sejak saat itu, HDD terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin kecil, murah, dan kapasitas penyimpanannya terus berkembang. Namun, teknologi dasarnya tetap sama. Berikut, pemasangan.com akan menjabarkan bagian-bagian yang terdapat pada HDD:

  • Platter: berbentuk seperti sebuah pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data. Platter,merupakan cakram padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaannya. Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain. Jumlah pelat dari masing-masing HDD berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki.Untuk HDD keluaran terbaru, biasanya dalam sebuah pelatnya memiliki daya tampung 10 sampai 20 GB.
  • Spindle: merupakan suatu poros tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat HDD yang disebut dengan spindle motor.Spindle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas HDD karena makin cepat putarannya,berarti makin bagus kualitas produk..Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM. Ukuran ini sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM, 7200 RPM, atau 10000 RPM.
  • Head: piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya.Setiap pelat HDD memiliki dua buah head.Satu di bagian atas permukaan dan satunya lagi di bawah permukaan. Head ini berupa piranti elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan menempel pada sebuah slider. Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat pada actuator arms. Actuator arms ini dipasang pada poros actuator oleh suatu papan yang disebut dengan logic board. Oleh karena itu, pada saat HDD bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran, karena head dapat menggesek piringannya dan mengakibatkan Bad Sector. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan sehingga HDD tidak dapat lagi membaca track dan sector di dalamnya.
  • Logic Board: merupakan papan pengoperasian pada HDD, dimana terdapat Bios untuk penghubung ke

  • Actual Axis: poros sebagai pegangan atau tangan robot agar head dapat membaca sector dari HDD.
  • Ribbon Cable: penghubung antara Head dengan Logic Board. Setiap dokumen atau data yang dibaca akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya dikirim pada motherboard agar prosesor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.
  • IDE Connector: kabel penghubung antara HDD dengan motherboard untuk mengirim atau menerima data. Sekarang ini, HDD rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE).
  • Setting Jumper: fungsinya untuk menentukan kedudukan HDD tersebut. Bila pada komputer kita dipasang 2 buah HDD, maka untuk mengaturnya, dibutuhkan setting jumper untuk menentukan mana yang primer dan sekunder atau biasanya disebut master dan slave. Master adalah HDD utama tempat system di-instal, sedangkan Slave adalah HDD kedua untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila setting jumper tidak diatur, maka HDD tersebut tidak akan bekerja.
  • Power Connector: sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada HDD ada dua bagian :
  1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
  2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mensuplai daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
Bagian – bagian dari HDD

Saat ini, telah dikenal juga media penyimpanan baru sebagai tandingan HDD yaitu SSD (Solid State Drive). Berbeda dengan HDD yang menggunakan platter magnetis yang berputar, SSD menggunakan semi-konduktor. Prinsip dibalik solid state drive adalah tidak ada bagian yang bergerak, tidak platter yang berputar, tidak ada head yang berpindah-pindah. Data dibagi dalam ukuran word dan disimpan dalam memori. Data kemudian diakses dengan cepat menggunakan metode unik pada seluruh sistem. Teknologi ini telah digunakan untuk RAM selama bertahun-tahun, tetapi tidak digunakan untuk HDD karena terlalu mahal untuk diproduksi.

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
SSD

SSD yang menggunakan memori ferrite, atau lebih populer dengan istilah auxiliary memory unit saat ini, muncul pada era komputer yang menggunakan vacuum tube atau pipa kedap udara. Tetapi penggunaannya terhenti setelah kemunculan drum storage unit yang lebih murah. Pada tahun 1970 dan 1980, SSD menggunakan memori semi-konduktor dan digunakan untuk supercomputer milik IBM, Amadahl, dan Crat. Namun, harga SSD yang sangat mahal menjadi penyebab drive ini tidak populer.

Pada tahun 1978, StorageTek mengembangkan SSD dengan tipe terbaru. Pada pertengahan tahun 1980, Santa Clara Systems memperkenalkan BatRam, yaitu 1 MB DIP RAM chip dan card controller yang mengemulasikan sebuah HDD. BatRam juga dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang untuk mempertahankan isi dari memori saat tidak dialiri listrik. Sharp PC-5000 diperkenalkan pada tahun 1983, menggunakan 128 kilobyte (128 KB) sebaga solid-state cartrige untuk media penyimpanan yang mengandung bubble memory.

Di tahun 1980, RAM Disk mulai populer digunakan sebagai media boot karena harga hard drive mahal, floppy disk yang lambat, dan beberapa sistem seperti Amiga, Apple Iigs dan Macintosh Portable mendukung booting tersebut. Dapat dilakukan soft-reboot dan sistem operasi dapat diaktifkan dalam hitungan detik. Beberapa sistem menggunakan baterai sehingga isinya tetap tersimpan saat sistem dalam kondisi mati.

Pada tahun 1995, M-Systems memperkenalkan solid state drive yang menggunakan flash memory (SanDisk kemudian mengambil alih M-Systems pada November 2006). Sejak saat itu, SSD dapat digunakan sebagai pengganti hard disk drive dalam bidang militer dan penerbangan, serta aplikasi penting lainnya yang kritis. Aplikasi-aplikasi ini membutuhkan tingkat MTBF (Mean Time Between Failures) yang khusus karena SSD dapat menahan benturan yang kuat, getaran, dan range suhu yang besar.

Kemudian, di tahun 2007, SSD dengan kapasitas beberapa GB memperoleh popularitas untuk netbook dan sub-notebook. Tahun 2008, SSD berkembang dengan sangat pesat. Pada Maret 2008, Samsung mengumumkan akan meluncurkan solid state disk berkapasitas 258 GB. Tahun 2009, Super Talent meluncurkan SSD 256 GB tertipis.

Pada Oktober 2008, Intel memproduksi SSD khusus untuk server dan workstation. Drive ini seharga $695 untuk pembelian 1000 unit. Enterprise Flash Drives (EFDs) didesain untuk aplikasi yang membutuhkan performa lebih tinggi (IOPS – Input/Output per Second), reliabilitas, dan efisiensi daya.

Adapun, SSD menggunakan dua jenis memori sebagai media penyimpanan, yaitu NAND flash (memori non-volatile) dan DRAM (memori volatile). Istilah NAND flash berawal dari penggunaan teknologi gerbang NAND yang sering digunakan untuk USB flash drive dan berbagai jenis memory card. NAND flash drive bersifat non-volatile, yang dapat menyimpan data meskipun tidak ada aliran listrik, sehingga dapat digunakan sebagai HDD. Dynamic Random Access Memory (DRAM) bersifat volatile dan membutuhkan sumber listrik tersendiri apabila digunakan terpisah dari komputer. Berikut penjelasannya:

DRAM

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
SSD yang Menggunakan DRAM

SSD yang dibuat dengan memori volatile seperti DRAM memiliki kemampuan mengakses data yang sangat cepat, secara umum sampai 0.01 milidetik. Terutama digunakan untuk mempercepat aplikasi yang tertahan oleh latency dari Flash SSD atau Hard Disk Drive. Selain itu, SSD yang menggunakan DRAM lebih murah daripada NAND flash. Namun saat tidak ada aliran listrik, semua data yang tersimpan dalam DRAM akan hilang. Beberapa SSD yang menggunakan DRAM berusaha mengatasi kelemahan ini dengan menambahkan baterai yang dapat diisi ulang dan sistem backup.

Jika arus listrik terputus, baterai akan menyediakan daya sementara semua data akan disalin dari RAM ke media penyimpanan backup, atau ditransfer ke komputer lain. Saat listrik menyala, data dari media penyimpanan backup akan dikembalikan lagi ke RAM sehingga SSD dapat berjalan seperti biasa (mirip dengan fungsi hibernate pada sistem operasi komputer). Namun, solusi ini tidak menguntungkan karena penggunaan baterai menambah berat, memiliki umur yang terbatas, dan realibilitasnya masih kalah bila dibandingkan dengan SSD yang menggunakan NAND Flash.

SSD jenis DRAM umumnya memiliki tipe yang sama dengan modul DRAM yang digunakan pada PC biasa dan server. Hal ini memungkinkan penukaran dengan modul yang lebih besar. SSD dengan DRAM masih bermanfaat untuk komputer yang sudah memiliki RAM maksimum. Misalnya, komputer yang menggunakan arsitektur X86-32 dapat dipercepat dari batas 4 GB dengan menambahkan file paging atau file swap dalam sebuah SSD. Karena adanya bottleneck pada bandwith, SSD dengan DRAM tidak dapat membaca dan menuliskan data secepat RAM utama, tetapi masih jauh lebih cepat daripada hard drive mekanis. Penempatan file swap/scratch pada RAM SSD dapat meningkatkan performa yang cukup signifikan.

NAND Flash

NAND Flash memiliki protokol khusus untuk penulisan dan pembacaan data. Berbeda dengan DRAM, NAND memory harus diakses dengan satuan diskrit. Satuan kecil penulisan dan pembacaan data adalah page. Page yang telah terisi data tidak bisa langsung ditumpuk dengan data baru, namun harus dihapus terlebih dahulu. Sedangkan satuan terkecil penghapusan data adalah block, yang biasanya terdiri dari 64 atau 128 page. Hal penting lainnya untuk media yang yang menggunakan NAND flash adalah pengaturan ukuran baca dengan tulis yang tidak simetris

Mengenal HDD dan Terobosan Baru Bernama SSD
Tabel Waktu Eksekusi NAND Flash (SLC)

Tampak pada tabel di atas, penulisan ke NAND flash sangat lambat dibandingkan pembacaannya. Penulisan ke page 8 kali lebih lambat daripada pembacaannya. Penghapusan block, yang jarang dilakukan, tetapi termasuk bagian dari penulisan/pemrograman NAND, tujuh kali lebih lambat bila dibandingkan dengan penulisan page. Walaupun perbedaan waktu eksekusi yang cukup besar ini berusaha ditangani. Hal ini merupakan penyebab semua media penyimpanan yang menggunakan NAND, misalkan USB drive atau solid state drive memiliki performa baca yang lebih baik bila dibandingkan dengan performa tuli

Jadi, setelah berbagai ulasan tersebut, kalian masih memilih untuk menggunakan HDD atau beralih ke SSD?

Apabila anda memerlukan jasa pemasangan jaringan. Bisa menghubungi kami disini