Bentuk Data Warehouse
Sebelum menyusun tahap membuat data warehouse, Anda perlu menentukan seperti apa bentuk data warehouse yang diperlukan oleh aplikasi. Dan berdasarkan sistem data warehouse, terdiri dari tiga jenis, yakni Data Warehouse Fungsional, Data Warehouse Terpusat, serta Data Warehouse Terdistribusi.
1.Data Warehouse Fungsional (Functional Data Warehouse)
Functional Data Warehouse
Data warehouse lebih dari satu yang dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan, antara lain marketing, keuangan, personalisasi, dan sebagainya. Bentuk dari data warehouse seperti ini memiliki keuntungan yakni sistem yang lebih mudah dibangun dan membutuhkan biaya yang murah. Sedangkan sisi kerugiannya adalah berpotensi terhadap hilangnya data serta kemampuan dalam pengumpulan data pengguna terbatas.
2.Data Warehouse Terpusat (Centralized Data Warehouse)
Centralized Data Warehouse
Bentuknya mirip seperti Data Warehouse fungsional, namun sumber data harus dikumpulkan lebih dahulu dalam satu tempat terpusat, baru setelah itu data disebar ke dalam masing-masing fungsi menurut kebutuhan organisasi atau perusahaan.
Bentuk data warehouse seperti ini umumnya dipergunakan oleh perusahaan yang belum mempunyai jaringan eksternal. Bentuk data warehouse ini memiliki keuntungan yakni data benar-benar terpadu karena terdapat konsistensi yang tinggi. Sedangkan kerugiannya adalah memakan biaya yang mahal serta butuh waktu yang lama untuk membangunnya.
3.Data Warehouse Terdistribusi (Distributed Data Warehouse)
Distributed Data Warehouse
Pada bentuk data warehouse seperti ini perlu digunakan gateway sebagai penghubung antara data warehouse dan workstation yang mempergunakan berbagai macam sistem. Dengan menggunakan sistem seperti ini maka perusahaan bisa melakukan akses sumber data yang terdapat di luar area perusahaan/eksternal.
Keuntungan dari bentuk data warehouse ini adalah data tetap konsisten karena sebelum data dipergunakan, terlebih dahulu data harus disesuaikan (sinkronisasi). Dan kerugiannya adalah lebih kompleks diterapkan karena pengelolaan sistem operasi dilakukan secara terpisah dan memakan biaya yang mahal., bahkan paling mahal dibanding dua bentuk data warehouselainnya.
Tahapan Langkah Membuat Data Warehouse
Terdapat sembilan langkah membuat data warehouse secara metodologi, melalui perancangan database untuk data warehouse, seperti berikut ini:
1. Pemilihan Proses
- Data mart yang pertama dibangun adalah datamart yang bisa dikirim secara tepat waktu dan bisa menjawab seluruhpertanyaan bisnis.
- Pilihan terbaik datamart adalah yang berkaitan dengan penjualan (sales), property sales, property advertising, dan property leasing
2. Sumber Mana yang Dipilih
- Menentukan apa yang diwakili secara pasti maupun di representasikan oleh suatu tabel fakta.
- Misalnya apabila sumber dari sebuah tabel fakta properti sale merupakan properti sale pribadi. Maka, sumber dari dimensi pelanggan adalah mengenai rincian pelanggan yang membeli properti utama.
3. Melakukan Identifikasi Dimensi
- Bangunlah set dimensi secara baik karena akan memberikan kemudahan untuk memahami serta menggunakan data mart.
- Dimensi merupakan hal yang penting untuk menggambarkan mengenai fakta-fakta yang ada pada tabel fakta.
- Misalnya, pada tiap-tiap data pelanggan yang ada pada tabel dimensi dilengkapi dengan identitas pelanggan, nomer telepon pelanggan, alamat, dan lain-lain.
- Apabila terdapat dimensi yang muncul pada dua data mart, maka kedua data mart perlu memiliki dimensi yang sama. Atau setidaknya salah satunya harus berbentuk subset matematis.
- Apabila pada sebuah dimensi dipergunakan dua data martatau lebih dan dimensi tidak dapat sinkron. Maka, seluruh data warehouse akan mengalami kegagalan karea dua data mart tidak dapat dipergunakan secara bersamaan.
4. Pemilihan Fakta
- Sumber dari tabel fakta menentukan fakta yang dapat digunakan pada data mart.
- Seluruh fakta harus diekspresikan pada tingkat yang sudah ditetapkan oleh sumber.
5. Menyimpan Prekalkulasi pada Tabel Fakta Apabila Fakta Kehilangan Statement
6. Melengkapi Data Dimensi
- Menambah keterangan pada tabel dimensi secara lengkap dengan keterangan yang memiliki sifat intuitif serta mudah dipahami oleh pengguna.
7. Pemilihan Durasi ada Database
- Misalnya pada suatu perusahaan menetapkan bahwa data perlu disimpan selama 15 tahun atau lebih.
8. Mengamati Perubahan Dimensi yang Terjadi Perlahan
- Atribut dimensi yang telah mengalami perubahan tertulis ulang, atribut dimensi yang telah mengalami perubahan menghasilkan suatu dimensi baru, dan atribut dimensi yang telah mengalami perubahan menyebabkan alternatif sehingga nilai pada atrinut lama serta yang baru dapat melakukan akses secara bersamaan pada dimensi yang sama.
9. Menetapkan Prioritas serta Mode Query dengan Mempergunakan Perancangan Fisik
Baca Juga; 4 Fungsi dan Cara Kerja DHCP Server dalam Jaringan Komputer
Dengan 9 langkah membuat data warehouse tersebut, maka akan dapat membangun data warehouse baik seperti yang diharapkan. Nah, selamat mencoba!