Tak Banyak Yang Tahu, Ini Dia Berbagai Fungsi-Fungsi Dari UPS
Tak Banyak Yang Tahu, Ini Dia Berbagai Fungsi-Fungsi Dari UPS. Bila membahas tentang komputer, kita sering mengenal tentang perangkat bernama UPS. Namun, mungkin tak banyak yang tahu apa itu UPS dan manfaatnya ketika mengoperasikan komputer. Oleh karena itu, pemasangan.com akan mencoba memberikan penjelasannya kepada para pembaca seperti sebagai berikut. Simak ulasannya berikut!
UPS sendiri merupakan singkatan dari Uninterruptable Power Sistem atau sering juga disebut dengan Uninterruptable Power Supply. Fungsi dasar dari UPS sendiri adalah perangkat elektronik yang dapat menyediakan cadangan listrik sementara ketika arus listrik utama yang Anda gunakan mengalami gangguan atau pemadaman.
UPS mampu memberikan perlindungan seketika saat terjadi pemutusan sumber listrik. Perangkat UPS ini dapat digunakan untuk melindungi segala jenis alat elektronik yang sensitif terhadap ketidakstabilan arus dan tegangan listrik. Namun, pada umumnya UPS digunakan untuk melindungi komputer supaya ketika terjadi kehilangan daya secara mendadak, agar kita masih sempat mematikannya secara benar untuk menghindari kerusakan baik software maupun hardware.
Seperti yang kita ketahui, listrik di Indonesia sering tidak stabil karena sering terjadi pemadaman bergilir sehingga UPS sangat dibutuhkan ketika menjalankan komputer. UPS bekerja ketika aliran listrik PLN terputus. Ketika aliran listrik dari PLN terputus, maka UPS secara otomatis melakukan back-up aliran listrik tersebut, sehingga peralatan elektronik tidak akan mati. Di dalam UPS terdapat sebuah sistem yang dapat mendeteksi terputusnya aliran listrik dari PLN, sehingga bisa langsung menggantikan perannya tanpa jeda. UPS memiliki battery yang menyimpan energi listrik merupakan sumber energi untuk menggantikan sementara aliran listrik dari PLN.
Karena perannya yang begitu penting, berikut pemasangan.com akan mencoba memaparkan beberapa komponen dari UPS:
- Filter: Yang dimaksud di sini adalah blok atau bagian yang berfungsi untuk mengeliminasi gangguan kelistrikan. Untuk jenis UPS Line Interactive Filter ini disebut dengan Automatic Voltage Stabilizer yang memiliki sistem proteksi terhadap gangguan listrik secara terbatas. Sedangkan pada UPS jenis Online atau Continuous filter ini biasanya disebut dengan EMI/RFI.
- Power Supply dan Charger: Bagian ini berfungsi untuk merubah tegangan AC yang berasal dari PLN atau generator menjadi tegangan searah DC. Tegangan DC ini digunakan untuk menggerakkan komponen aktif agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan,selain itu sebagian dari tegangan tersebut digunakan untuk mengisi (Charge) Battery.
- Battery: Fungsi utamanya adalah sebagai media penyimpan energi listrik yang akan digunakan apabila sumber listrik utama/PLN padam. Energi listrik yang disimpan pada battery akan digunakan oleh inverter untuk kemudian diubah menjadi listrik AC.
- Inverter: Memiliki fungsi untuk mengubah tegangan DC yang berasal dari battery menjadi tegangan AC yang akan digunakan oleh komputer.
- Transfer Switch: Sesuai dengan namanya, transfer switch berfungsi untuk menghubungkan beban ke output inverter atau menghubungkan langsung beban ke sumber listrik. Bypass proses ini hanya terjadi pada UPS Online. Sedangkan pada Line Interactive, transfer switch akan menghubungkan beban ke output inverter apabila sumber listrik utama padam.
Fungsi UPS
UPS memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat untuk menstabilkan tegangan arus listrik, memberikan cadangan listrik sementara, dan sebagai alat bantu untuk melakukan backup data. Pemasangan.com akan mencoba menguraikan mengenai masing-masing fungsi UPS tersebut.
- Sebagai alat untuk menstabilkan arus listrik
Listrik yang mengalir ke komputer di rumah maupun kantor kita tidak selalu dalam keadaan yang konstan. Seringkali arus listrik yang mengalir terkena hambatan sehingga tegangannya menurun. Tegangan listrik yang menurun ini dapat membahayakan alat elektronik , baik di rumah maupun kantor, tidak terkecuali komputer kita.
Jika tegangan listrik naik turun beberapa kali saja tentu tidak masalah. Namun, jika tegangan listrik ini tidak stabil dalam jangka waktu panjang dan sering terjadi maka akibatnya akan sangat fatal dan merugikan. Di Indonesia pada khususnya, listrik masih menjadi masalah dimana seringkali terjadi pemadaman, ketidakseimbangan antara persediaan listrik dan permintaan tidak seimbang, serta jauhnya pendistribusian listrik menyebabkan masalah ketidakstabilan tegangan listrik ini.
Nah, disini peranan UPS sangat penting. UPS ini dapat membantu menstabilkan tegangan listrik yang masuk pada komputer kita. Bisa dikatakan, UPS ini adalah perangkat yang wajib untuk dipasang agar komputer kita lebih awet dan tidak mudah rusak. - Memberikan cadangan listrik sementara
Masih berkaitan dengan poin yang pertama, fungsi UPS adalah untuk menyediakan listrik cadangan sementara bagi komputer kita. Karena masalah listrik yang sering terjadi tersebut, terkadang di saat kita tengah mengerjakan sesuatu di komputer, tiba-tiba listrik mati. Padahal kita belum menyimpan hasil pekerjaan. Meskipun software-software telah dilengkapi dengan fitur autosave, tetapi tidak semua bagian krusial pekerjaan kita sempat tersimpan secara otomatis.
Oleh karena itu, UPS dapat kita andalkan. UPS ini bersifat seperti baterai yang mampu memberikan listrik cadangan sementara sehingga kita sempat menyimpan file pekerjaan kita dan mematikan komputer ketika listrik tiba-tiba mati. Dengan demikian, kita bisa menyelamatkan hasil pekerjaan sekaligus komputer dari risiko kerusakan komponen akibat pemutusan tegangan secara mendadak.
Cadangan listrik sementara yang diberikan oleh UPS tentu tidak akan selamanya. Berbagai jenis UPS mempunyai kapasitasnya masing-masing dalam menyediakan cadangan listrik sementara untuk komputer kita ketika listrik mati secara mendadak. Disarankan jika ingin membeli perangkat UPS untuk melindungi perangkat komputer, sebaiknya Anda memilih UPS yang setidaknya bisa bertahan hingga 15 menit. - Sebagai alat bantu backup data
Fungsi UPS yang ketiga ini sebenarnya mirip dengan fungsi yang kedua tadi. Hanya saja, fungsi ini lebih didedikasikan bagi komputer yang terhubung ke jaringan atau server.
Tak jarang, di perkantoran komputer-komputer dibuat terintegrasi secara menyeluruh ke dalam server kantor untuk memudahkan transaksi data internal kantor. Untuk memastikan bahwa data tidak hilang atau rusak ketika listrik mati ketika sedang melakukan sinkronisasi.
Umumnya selain UPS, kantor juga menyediakan sumber listrik cadangan yang lebih besar yaitu genset. Namun listrik yang dihasilkan oleh genset ini juga seringkali tidak stabil. Oleh karena itu, seperti kita bahas pada fungsi pertama tadi, penggunaan UPS adalah suatu keharusan untuk menjamin keamanan perangkat komputer, terutama server.
Adapun UPS memiliki 3 cara kerja yaitu:
- Cara kerja UPS sistem stand-by (off-line)
Cara kerja UPS jenis ini melakukan pengisian daya langsung dari sumber listrik dan menyimpannya ke dalam baterai penyimpanan listrik cadangan yang hanya digunakan ketika putus. Perangkat komputer dapat langsung dihubungkan dengan UPS ini.
Ketika tegangan yang masuk ke UPS ini tidak stabil, otomatis akan menyalakan sirkuit inverter DC-AC internal yang didukung oleh battery cadangan UPS ini. UPS dengan cara kerja seperti ini umumnya mempunyai harga yang relatif murah dengan spesifikasi di bawah 1 kVA. - Cara kerja UPS sistem line-interactive
Cara kerja UPS sistem line-interactive ini bekerja dengan cara mempertahankan jalur inverter dan mengalihkan arus DC baterai dari mode charging ke mode penyediaan daya ketika listrik padam.
Di dalam UPS tipe ini terdapat autotransformer yang bisa mengatur mode pada UPS jenis ini dari mode charging maupun supplying melalui identifikasi kestabilan tegangan listrik ketika masuk. Dalam kondisi voltase rendah, UPS ini akan menyesuaikan arus masuk dan keluar sehingga pada keadaan tersebut akan membutuhkan arus masukan lebih besar. - Cara kerja UPS sistem on-line
Cara kerja UPS tipe ketiga ini adalah dengan menggunakan metode “double conversion”, dari arus AC yang diterima kemudian dilanjutkan ke baterai internal baru kemudian dialirkan kembali ke daya 120V/240V AC untuk melindungi komputer kita. Secara umum, teknologi yang digunakan pada UPS ini sama dengan sistem line-interactive. Sistem ini umumnya mempunyai kapasitas besar sehingga lebih mahal.
Oleh sebab itu, UPS saat ini banyak digunakan di berbagai instansi yang membutuhkan suplai daya secara terus menerus agar terhindar dari kerugian akibat bermacam-macam gangguan listrik. Perbankan, rumah sakit, stasiun TV, ataupun perkantoran umum yang menyimpan banyak aset data dan peralatan elektronik. Selain itu, mungkin komputer di rumah Anda telah ditunjang dengan perangkat UPS juga ?